1. MACAM-MACAM PROSES MANUFAKTURING
Suatu layout pada umunya ditentukan oleh macam proses yang mendukungnya. Selanjutnya proses yang terjadi di dalam suatu industry manufaktur dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
A. Industri yang proses produksinya berlangsung secara terus menerus (continous Proses Industry)
Pada continuous process industry, proses produksi akan berlangsung selama 24 jam terus menerus. Begitu proses produksi dijalankan maka tidaklah mungkin untuk menghentikannya. Akibat terhentinya proses produksi yang ada beberapa kerugian akan terjadi seperti halnya
· Kehilangan material yang tidak bisa terpakai lagi (produksi setengah matang/jadi)
· Kerusakan-kerusakan dalam system dan peralatan produksi
· Biaya yang besar untuk respirasi/perawatan peralatan produksi yang rusak (over head cost)
Proses pembuatan pig iron dalam suatu blast furnace adalah suatu contoh dari tipe continous-process industry.
B. Industri yang proses produksinya berlangsung secara berulang kembali (repetitive-process industry)
Dalam repetitive-process industry, produk dihasilkan dalam jumlah yang banyak dan proses biasanya berlangsung dengan langkah pengerjaan yang berulang-ulang dan serupa. Untuk industry ini proses dapat dihentikan sewaktu-waktu tanpa menimbulkan kerugian.
C. Industri yang proses produksinya berlangsung terputus-putus (intermittent-process industry)
Adalah industry yang proses produksinya berlangsung sesuai dengan order yang di terimanya. Proses produksi berdasarkan order/pesanan yang biasa dilaksanakan sewaktu-waktu dan kadang-kadang proses ini disebut joblot industry.
2. DASAR-DASAR PERANCANGAN PABRIK (PLANT DESIGN)
Istilah atau pengertian desain suatu pabrik (plant design) dan pengaturan tata letak pabrik (plant layout) seringkali membingungkan diartikan sama. Kedua istilah ini punya arti berbeda, meski ada kaitannya dengan yang lain. Pengertian plant design yang lebih luas lagi meliputi:
· Perencanaan financial
· Penentuan lokasi pabrik, dan
· Seluruh perencanaan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik pabrik.
Selanjutnya didalam perencanaan design pabrik beberapa elemen-elemen dasar berikut ini harus diperhatikan sebaik-baiknya, yaitu :
A. Kekuatan modal (acquisition of capital)
Modal yang diperlukan untuk suatu industry dapat dibagi dalam tiga kategori, yaitu :
· Modal atau capital yang diperlukan pada saat produksi akan dimulai
Contoh: pengadaan peralatan/fasilitas yang diperlukan untuk produksi
· Modal atau capital yang diperlukan untuk pelaksanaan operasi produksi (operating cost). Contoh : pengadaan bahan baku, labor, cost, over head cost dll
· Modal dan capital yang diperlukan untuk menghadapi kemungkinan perluasan atau ekspansi pabrik.
Pada umumnya sumber utama modal atau capital bisa diperolaeh dari tabungan pribadi pinjaman/kredit bank, penjualan saham, dan keuntungan hasil penjualan.
B. Perancangan produk (produk design)
Design produk merupakan dasar utama dalam proses perencanaan tata letak pabrik. Pada dasarnya ada dua produk, yaitu:
a. Aspek fungsi (design for function)
Suatu design produk yang baik harus berfungsi sesuai dengan kehendak dari customer yang membutuhkannya. Kekuatan dan daya tahan dari produk harus dipertimbangkan.
b. Aspek kemudahan untuk bisa dibuat (design for making)
Produk yang di design dan menunjukkan fungsinya dengan tingkat ketelitian tinggi akan tidak ada artinya bila tidak memungkinkan untuk dibuat dengan mudah.
C. Perancangan dan volume penjualan (salles planning for requirrerments)
Infomasi yang berharga didalam system produksi adalah besarnya volume produksi yang dikehendaki oleh konsumen. Untuk menetapkan jumlah produk yang harus dibuat ini, maka suatu aktivitas survey pasar akan dibuat dapat pula dilaksanakan dengan metode peramalan produksi berdasarkan penjualan yang telah lampau.
D. Pemilihan proses produksi (selection of the production)
Perencanaan proses produksi akan berkaitan dengan perencanaan tata letak pabrik. Tahap pemilihan proses produksi dikenal dengan istilah tool engineering. Dalam tool engineering beberap pertimbangan harus dibuat, yaitu:
· Penentuan macam type/teknologi dari mesin perkakas yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan
· Penentuan raw material terbaik untuk menghasilkan produk yang dikehendaki
· Penentuan rate of material dari capital yang ditanamkan.
·
E. Analisa buat atau beli (make or buy)
Masalah pendirian suatu pabrik tergantung dengan keputusan apakah beberapa produk/komponen akan dibuat atau cukup dengan membeli dari pabrik lain. Analisa ini punya beberpa keuntungan, antara lain:
· Mengurangi biaya material dan proses produksi
· Mengurangi jumlah modal atau capital yang diperlukan untuk pembelian material sebagai stock dan pengadaan mesin serta penunjang proses produksi lainnya
· Menyederhanakan macam-macam produk yang harus dibuat.
F. Size dari pabrik (plant size)
Penentuan size dari suatu pabrik akan sangat bergantung pada volume produk yang akan dihasilkan. Untuk ini suatu estimasi dari besarnya produk yang hendak dibuat akan sangat penting artinya.
G. Harga jual dari produk (produk price)
Keputusan yang harus direncanakan dari awal diambil oleh management adalah menentukan harga jual dengan harapan produk yang dihasilkan akan mampu bersaing dengan produk serupa yang dihasilkan oleh produk lain.
H. Lokasi pabrik didirikan (plant location)
Pemilihan lokasi pabrik yang akan didirikan sangat dipengaruhi banyak factor yang mana tepat tidaknya penentuan lokasi ini menyangkut pada kesuksesan modal yang di tanamkan untuk pendirian pabrik tersebut.
I. Tata letak pabrik (plant layout)
Tata letak pabrik adalah merupakan salah satu langkah didalam perencanaan suatu pabrik secara lebih luas.
J. Pemilihan tipe bangunan pabrik (building type selection)
Pada prinsipnya bangunan pabrik harus mampu melindungi, baik dari segi keamanan maupun keselamatan segala fasilitas-fasilitas produksi didalamnya
K. Kemungkinan perubahan macam produk yang akan dibut (product diversification)
Manajemen industry sering dihadapkan pada pilihna untuk mengadakan perubahan dalam proses pembuatan produk yang sama sekali berlainan. Fleksibilitas terhadap kemungkinan ini sering membawa masalah dalam proses perencanaan pabrik dan juga tata letak yang ada.
L. Pertumbuhan dan perkembangan organisasi pabrik (organizational development)
Dalam merencanakan suatu pabrik, struktur organisasi dari pabrik akan digunakan juga sebagai analisis kelancaran proses produksi yang ada
3. LANGKAH/PROSEDUR PERANCANGAN PABRIK
Secara singkat bisa dijelaskan bahwa suatu industry akan memiliki tujuan memuaskan kebutuhan-kebutuhan dari konsumen dengan cara sebagai berikut:
A. Riset pasar dan peramalan penjualan/kebutuhan
Aktivitas untuk mengetahui dan mengidentivikasi produk apa yang akan dikehendaki oleh pelanggan dan sekaligus dan diramalkan berapa banyak produk yang harus dipenuhi.
B. Kebijaksanaan manajemnen (maanagement policies)
Aktivitas yang harus dilakukan oleh manajeman guna memformulasikan permasalahan-permasalahan yang harus dihadapi dan kemudian mencoba megembangkan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang harus dilakukan dalam rangka memberi arah yang harus ditempuh oleh organisasi usaha (industri) tersebut.
C. Perancangan produk (produk design)
Hasil riset pasar akan memberi gambaran mengenai macam-macam produk yang harus dibuat oleh industry.
D. Perancangan proses dan kegiatan produksi/operasional (process an operation design)
Merupakan kelanjutan dari aktivitas perancangan produk dimana disini akan ditetapkan cara/prosedur untuk membuat produk sesuai dengan gambar kerja yang ditetapkan.
E. Perancangan lokasi dan tata letak fasilitas pabrik (plant layout and design)
Disini akan dilakukan analisa lokasi dimana sebaiknya pabrik didirikan dan menetapkan aliran dan lain-lain.
F. Analisis perhitungan biaya (cost calculation)
Kegiatan untuk menganalisa biaya-biaya produksi yang harus dikeluarkan secara keseluruhan. Berdasarkan analisa ini akan bisa ditetapkan besarnya modal yang akan diadakan.
G. Realisasi proyek
Disini akan direalisasikan pengadaan-pengadan segala kebutuhan yang diperlukan dalam aktivitas produksi seperti pendirian gedung/bangunan fisik pabrik, pembelian dan pemasangan mesin-mesin,.
H. Proses manufacturing
Merupakan kegiatan produksi yaitu mengubah material menjadi produk yang dikehendaki. Disini akan meliputi kegiatan fabrikasi yang bertujuan untuk membuat produk dan kegiatan perakitan.
I. Distribusi output
Hasil dari proses produksi segera didistribusikan ke konsumen atau pelanggan yang memerlukan melalui aktivitas penjualan. Selanjutnya keluhan dan saran-saran yang ada akan memberi informasi umpan balik bagi industry lewat kegiatan riset pasar. Dengan demikian siklus pembahasan akan berulang lagi.
4. PROSES MANUFAKTURING
Kemakmuran sebuah Negara bergantung pada kemampuannya dalam menggali dan mengolah sumber daya alam serta membuat (manufaktur) barang-barang komoditi.
A. Manufakturing
Merupakan kegiatan/aktivitas yang dilakukan untuk mengubah sebuah rancangan (gambar) menjadi produk siap pakai sesuai dengan gambar tersebut.
B. Proses manufacturing
Merupakan bentuk aktivitas yang dilakukan untuk membuat produk. Dapat diklarifikasikan sebagai berikut:
· Proses solidifikasi (casitng processes)
· Proses mengubah bentuk (deformation processes)
· Proses pemesinan (machining)
· Proses penyambungan (joining)
· Proses polimerisasi (injection molding, dan thermo forming)
· Proses pelakuan panas dan perlakuan permukaan (heat dan surface treatment)
· Assembly (assembly)
Selain dari proses diatas, beberapa proses yang juga eterlibat dalam pembuatan produk diantaranya:
· Pemeriksaan dan pengujian
· Pengendalian mutu
· Penyediaan perkakas (tool, jigs, and fixure, gauges dll)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar